Mayoritas sumber air di tanah air udah mengalami masalah pencemaran air serius yang membutuhkan penanganan berkelanjutan. Salah satu contoh masalah pencemaran air yang sempat menghebohkan masyarakat adalah tercemarnya Sungai Citarum.

 Sungai yang mengalir di kawasan Jawa Barat tersebut dinobatkan sebagai tidak benar satu sungai paling kotor di dunia pada tahun 2018 dengan Indeks Kualitas Air (IKA) sebesar 33,43 poin.   

Sungai selama 269 km tersebut mengalami masalah pencemaran yang parah sebab banyak masyarakat dan pabrik di kira-kira sungai yang mengikis limbah serta sampah sembarangan. Lebih parahnya lagi, sebanyak 2.000 ton sampah melewati Sungai Citarum tiap-tiap harinya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat berusaha bermacam langkah untuk menangani masalah pencemaran air Sungai Citarum, tidak benar satunya lewat program Citarum Harum yang segera diprakarsai Presiden Joko Widodo tahun 2018.

Saat itu, sebanyak 1.700 personel militer dan 1.300 masyarakat lokal bahu-membahu mengangkat 80 ribu ton sampah Sungai Citarum.

Proses penanaman 1,4 juta pohon di kira-kira hulu sungai termasuk turut dilakukan demi memulihkan ekosistem dengan Flow Meter Air Limbah.

Proses penguraian limbah organik termasuk melibatkan pemakaian zat eco enzyme pada anak-anak sungai Citarum sehingga skala pencemarannya tambah menurun.

Segala upaya tersebut selanjutnya membuahkan hasil yang memadai baik. Perbaikan suasana Sungai Citarum ditandai dengan peningkatan nilai IKA ke angka 55 poin yang termasuk ke dalam kategori cemar gampang pada tahun 2020.

 Jumlah bahan buangan (Chemical Oxygen Demand atau COD) di Sungai Citarum udah berada dalam tahap aman. Sampah yang terkandung di sungai tersebut termasuk udah menyusut hingga 42%. Proses susur sungai tetap dilakukan hingga akhir tahun 2021 untuk mengevaluasi suasana sungai Citarum secara keseluruhan.

Kegigihan pemerintah dan masyarakat dalam membenahi masalah pencemaran air Sungai Citarum perlu dilakukan secara berkelanjutan dan jadi contoh bagi penanganan sumber-sumber air lainnya.

Harapannya, suasana pencemaran air di Indonesia berangsur-angsur membaik dan mutu air pun kembali meningkat.

Pencemaran air termasuk dapat berjalan di lingkungan kira-kira tempat tinggal Anda. Jika air sumur atau air dari keran Anda berbau dan keruh, maka ini termasuk merupakan indikasi pencemaran air. Jika air di

tempat tinggal Anda seperti ini, kita rekomendasikan untuk segera mengatasinya sehingga tidak timbul penyakit.

Banyak langkah yang dapat Anda memakai untuk menyingkirkan bau air sumur. Biasanya, bahan yang digunakan seperti tawas, kaporit, hingga garam.

By admin